Eceng Gondok atau tanaman yang memiliki nama latin Eicchornia Crassipes adalah salah satu jenis tanaman air yang tumbuh di danau, rawa-rawa dan dipinggir sungai. Siapa yang tidak kenal dengan tanaman ini yang terkenal dengan sifatnya sebagai hama yang terkenal sangat merugikan. Pertumbuhan Eceng Gondok yang sangat cepat disebabkan oleh air yang mengandung nutrient tinggi yang kaya akan fosfat, nitrogen dan potassium. Karena pertumbuhannya yang cepat, menyebabkan permukaan danau tertutup dan dapat mempersulit biota bawah sungai sulit mendapatkan cahaya dan udara. Dan juga Eceng Gondok yang tersebar itu mempersulit para nelayan ikan disungai.
EcengGondok mengandung Asam Sianida, Alkaloid, Triterpenoid serta kaya akan Kalsium dan Asam Humat (menghaslkan Senyawa Fitohara) yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman. Akibat hasil penelitian tersebut warga Karawang memanfaatkannya untuk dijadikan pupuk, dan juga untuk mengurangi populasi si Eceng Gondok. Sedangkan di Yogyakarta, Eceng Gondok dimanfaatkan untuk seni kerajinan tangan untuk dijadikan sepatu, tas, tikar, pigura, dan yang lainnya yang dapat meningkatkan nilai guna Eceng Gondok dan juga pendapatan warga.
Eceng Gondok juga digunakan untuk pembersih polutan logam berat. Seperti yang diterapkan di Sungai Citarum, Waduk Saguling dan Cirata yang telah menggunakan Eceng Gondok untuk pembersih polutan logam berat, caranya lima rumpun eceng gondok ditempatkan di dalam ember plastic bersis air sumur dan larutan NO3 (Pb) sebanyak 5 ppm.
Memang faktanya jika eceng gondok tumbuh cepat dan menutupi perairan maka biota di dalam perairan akan terancam mati, maka penggunaan eceng gondok untuk pembersih polutan logam berat harus dibatasi daerahnya agar biota dalam perairan tidak terganggu dan tetap mendapatkan udara dan cahaya yang cukup.
Itulah beberapa manfaat unik tentang eceng gondok yang terkenal sebagia hama tetapi juga bermanfaat, semoga artikel ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar